Internasional

Ukraina Meningkatkan Aksi Serang Ke Teritorial Rusia

Avatar of Candra Wahyuda
539
×

Ukraina Meningkatkan Aksi Serang Ke Teritorial Rusia

Sebarkan artikel ini

Serangan 3 Drone Ke Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Ukraina Meningkatkan Aksi Serang Ke Teritorial Rusia

Betang.id – Perkembangan konflik antara Rusia dan Ukraina semakin mengarah pada situasi perang yang semakin memanas, dengan eskalasi serangan dan ancaman yang melibatkan kedua belah pihak.

Ukraina baru-baru ini melaporkan tiga drone milik mereka yang mencoba menyerang sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir Rusia, yang terletak sekitar 110 kilometer dari perbatasan Ukraina. Kejadian ini terjadi pada Jumat, 27 Oktober 2023, dan menunjukkan bahwa konflik Rusia-Ukraina masih berlanjut setelah hampir 21 bulan berlangsung.

Selama konflik ini, Ukraina sebelumnya hanya mengumumkan bahwa mereka akan menyerang wilayah yang diinvasi oleh Rusia dan diakui sebagai bagian dari kedaulatan Ukraina.

Mereka tidak berencana untuk menyerang wilayah Rusia itu sendiri. Namun, beberapa waktu yang lalu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengungkapkan keinginannya untuk membawa “suasana perang” ke Moskow dengan serangan drone bertubi-tubi. Meski demikian, Kiev jarang mengklaim tanggung jawab atas serangan yang terjadi di wilayah Rusia.

Sebagai tanggapan, Moskow mengancam akan meluncurkan rudal balistik langsung ke Kiev, ibu kota Ukraina, jika wilayah mereka diserang.

Menurut Rusia, pasukan Moskow hanya berupaya mengamankan wilayah yang ingin memisahkan diri dari Ukraina, dan ini dianggap oleh Kiev sebagai tindakan penjajahan.

Ukraina dan negara-negara Barat mendukungnya menganggap sejumlah wilayah seperti Krimea dan Donetsk sebagai bagian sah dari kedaulatan Ukraina, sementara Rusia berpendapat bahwa penduduk di wilayah tersebut memilih untuk merdeka atau bergabung dengan Rusia.

Selama ini, Rusia masih enggan mengakui invasinya sebagai perang terbuka ke Ukraina, melabelkannya sebagai “operasi militer khusus” di wilayah yang dianggap sebagai pendudukan. Namun, jika ancaman Moskow untuk menyerang wilayah Ukraina yang sah terlaksana, itu dapat memicu perang terbuka dengan Amerika Serikat dan NATO yang akan secara langsung mendukung Ukraina. Sejauh ini, AS dan negara-negara NATO hanya memberikan bantuan tanpa mengirimkan personel militer mereka ke zona perang.

Dalam konteks serangan terbaru di wilayah Rusia, operator pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Rusia, Rosenergoatom, telah mengonfirmasi bahwa serangan tiga drone Ukraina terhadap PLTN Kursk tidak menimbulkan kerusakan atau mengganggu operasional pembangkit tersebut.

Rosenergoatom mengeluarkan pernyataan bahwa serangan tersebut berhasil dihentikan tanpa mempengaruhi operasional pabrik. Tidak ada laporan tentang korban jiwa atau kerusakan fisik, dan pihak berwenang sedang menyelidiki kejadian ini.

Hingga saat ini, Ukraina belum memberikan komentar resmi terkait klaim Rosenergoatom mengenai kegagalan serangan drone mereka.

Namun, sebuah saluran berita di aplikasi perpesanan Telegram yang diyakini memiliki hubungan dengan badan keamanan Rusia, yaitu Baza, mengklaim bahwa serangan drone tersebut lebih serius daripada yang dilaporkan dalam laporan resmi.

Menurut sumber tersebut, salah satu dari tiga drone yang terlibat dalam serangan tersebut meledak dan merusak bagian depan gedung gudang di fasilitas penyimpanan limbah nuklir. Harap dicatat bahwa laporan ini belum dapat diverifikasi secara independen.

Pihak Kementerian Pertahanan Ukraina sebelumnya telah mengklaim bahwa pihak berwenang di wilayah Kursk merencanakan “provokasi” di PLTN Kursk, dan mereka telah menyusun daftar evakuasi dalam skenario terjadinya kontaminasi radioaktif.

Namun, Rosenergoatom mengonfirmasi bahwa tingkat radiasi latar belakang di dalam dan sekitar PLTN Kursk berada pada tingkat alami. Situasi terus dipantau, dan perkembangan lebih lanjut akan diumumkan seiring berjalannya waktu.