Internasional

Tentara Israel Bakar Bantuan Kemanusiaan Di Shejaiya, Gaza Utara

1020
Tentara Israel Bakar Bantuan Kemanusiaan Di Shejaiya, Gaza Utara

Betang.id – Dalam situasi kritis di mana setengah juta warga sipil Gaza menghadapi ancaman kelaparan, Tentara Israel memutuskan untuk membakar paket bantuan internasional berupa makanan dan air di Shejaiya, wilayah Gaza Utara.

Dalam video yang diambil oleh Tentara Pertahanan Israel (IDF), terlihat prajurit IDF membakar bantuan kemanusiaan, termasuk persediaan makanan dan air, di daerah yang terkepung, yaitu Shejaiya di bagian utara Gaza.

Aksi membakar makanan dan minuman tersebut direkam dan diposting oleh tentara Israel sendiri, dengan senyuman puas terlihat di wajah salah satu prajurit. Mereka tampaknya melakukannya sebagai bagian dari apa yang mereka sebut sebagai perayaan ‘Hanukkah’.

Video ini muncul di tengah kondisi kelaparan yang melanda Gaza, di mana bantuan sulit masuk, dan ribuan orang berjuang untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan dan air bersih.

Media Inggris, Metro, menyebutnya sebagai momen menyedihkan ketika pasukan IDF terlihat membakar bantuan kemanusiaan di Gaza. Makanan tersebut merupakan sumbangan dari organisasi non-pemerintah Euro-Med Human Rights Monitor.

Rekaman yang beredar di media sosial menunjukkan prajurit berseragam IDF tersenyum puas ketika mereka membakar paket makanan dan tumpukan botol air di belakang truk pengangkut makanan.

Sementara IDF mengklaim bahwa serangan semalam bertujuan menghancurkan pusat komunikasi militer Hamas dan terowongan bawah tanah di Gaza selatan serta komando militer Hamas di Shejaiya, warga sipil terus menderita karena sulitnya mendapatkan bantuan.

Pertempuran berlanjut di beberapa lokasi, di tengah veto AS terhadap pemungutan suara gencatan senjata oleh PBB. Sementara itu, penjualan darurat peluru tank ke Israel telah disetujui.

Situasi kemanusiaan di kantong Palestina semakin memburuk, dengan sedikit bantuan yang diperbolehkan masuk. Warga sipil, termasuk di Khan Younis, mengalami kekurangan makanan dan air.

Khan Younis, yang awalnya dianggap sebagai kota aman bagi warga Palestina yang melarikan diri, kini menjadi garis depan pertempuran terbaru. Suara tembakan dan ledakan terus terdengar sepanjang malam, menyebabkan warga setempat mengalami kesulitan besar.

Puluhan ribu warga Palestina telah mengungsi, namun kondisi di zona aman Muwasi, yang ditetapkan oleh Israel, dilaporkan sangat sulit dengan kurangnya tempat berlindung dan toilet.

Seorang warga sipil, Soad Qarmoot, yang mengidap kanker, menggambarkan keterpaksaannya tidur di atas pasir dengan kondisi yang sangat dingin setelah meninggalkan rumahnya di Beit Lahiya.

Exit mobile version