Daerah

Mentan Yakin Food Estate 600 Ha di Gumas Dikelola Optimal

496
Mentan Yakin Food Estate 600 Ha di Gumas Dikelola Optimal

Betang.id – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan optimisme terhadap pengelolaan lahan jagung seluas 600 hektare di Food Estate Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Keyakinan tersebut didasarkan pada kolaborasi yang kuat antara Kementan dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Menurut Mentan, Food Estate ini memiliki signifikansi untuk masa depan generasi mendatang dan merupakan kontribusi besar Indonesia dalam memastikan pasokan pangan global. “Ini mimpi besar kita, mimpi besar Presiden Jokowi, juga mimpi besar Kemenhan. Saya optimis karena semua on progres, saya optimis segera bisa ditangani,” ujarnya dalam keterangan resmi di Palangka Raya, Senin.

Mentan bersama Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra, melakukan tinjauan langsung terhadap tanaman jagung di Food Estate Gunung Mas, sebagai langkah untuk memastikan keamanan pasokan pangan nasional.

Pengamatannya menunjukkan bahwa kualitas panen jagung di Food Estate ini sangat baik, ditandai dengan kondisi optimal pertumbuhan daun dan batang sesuai dengan lingkungan pertanaman Kalimantan.

Mentan juga mengajak masyarakat untuk mendukung upaya pemerintah dalam memenuhi kebutuhan jagung nasional, dengan menekankan bahwa ukuran Food Estate ini relatif kecil dan tak perlu menjadi perdebatan yang meluas.

“Ini terlalu kecil untuk kita ributkan dan polemik. Bayangkan kalau kita membagi 600 hektare dari 7,4 juta hektare, itu hanya 0,008 persen. Tetapi percaya enam bulan ke depan, tiga bulan sampai enam bulan masalah ini selesai,” tandasnya.

Lebih jauh, Mentan menambahkan bahwa Food Estate ini akan menjadi pusat penting bagi cadangan pangan Indonesia di masa depan, khususnya dalam menghadapi pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat.

“Dengan pertambahan penduduk sekitar 3,5 juta setiap tahun, kita harus mempersiapkan makanan dan pangan. Kalau tidak, bisa menghadapi masalah serius bagi bangsa ini. Krisis ekonomi dan pandemi COVID-19 dapat kita atasi, tapi krisis pangan menjadi tantangan yang perlu dihadapi bersama,” pungkasnya.

Exit mobile version