Berita

Jadi Negara Kelima di Dunia, Jepang Sukses Mendaratkan Pesawat Ruang Angkasa ke Bulan

Avatar of Ahmad Azzam
286
×

Jadi Negara Kelima di Dunia, Jepang Sukses Mendaratkan Pesawat Ruang Angkasa ke Bulan

Sebarkan artikel ini
Jadi Negara Kelima di Dunia, Jepang Sukses Mendaratkan Pesawat Ruang Angkasa ke Bulan

Betang.id – Jepang telah mencapai keberhasilan besar dalam eksplorasi ruang angkasa dengan berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa di bulan.

Dalam laporan Japan Times hari Sabtu (20/1/2024), Jepang resmi bergabung dengan Amerika Serikat, Rusia, India, dan China sebagai negara yang sukses dalam mendaratkan pesawat ruang angkasa di bulan.

Pesawat ruang angkasa yang bernama Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) yang dimiliki oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) sukses mendarat dengan sempurna di permukaan bulan.

Presiden JAXA, Hiroshi Yamanaka mengungkapkan kebahagiannya atas kesuksesan pendaratan ini.

Ia menyatakan bahwa mereka yakin SLIM telah mendarat dengan sangat mulus dan data terus dikirimkan ke Bumi setelah pendaratan.

Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa keinginan mereka untuk pendaratan yang mulus telah tercapai.

Meskipun demikian, terdapat beberapa catatan penting yang membuat pendaratan ini kurang sempurna.

JAXA menyatakan bahwa diperlukan data lanjutan untuk memastikan bahwa pendaratan sesuai dengan target yang ditetapkan sebelumnya.

SLIM diharapkan mendarat 100 meter dari target yang telah ditetapkan. Namun, pencapaian ini masih harus dikonfirmasi dengan data lebih lanjut.

IFL Science menjelaskan bahwa SLIM secara teknologi telah menghadirkan tingkat akurasi pendaratan yang sangat tinggi dan belum pernah ditunjukkan oleh misi-misi sebelumnya yang telah mendarat di bulan.

Hiroshi Yamanaka menyebut bahwa keberhasilan ini menjadi catatan menarik dalam sejarah eksplorasi bulan.

Dengan mendarat di lokasi yang telah ditentukan sebelumnya, kendaraan penjelajah bulan tersebut akan lebih maksimal dalam melakukan penelitian.

Namun, terdapat kerusakan pada panel surya SLIM yang dilaporkan oleh JAXA. Hal ini berarti saat ini pesawat masih mengandalkan baterai yang ada untuk bertahan.

Meskipun begitu, JAXA masih dapat mengumpulkan data yang diperlukan untuk memastikan ketepatan lokasi pendaratan.

Organisasi ini berusaha semaksimal mungkin dalam mengumpulkan data sebanyak yang mereka bisa. Meskipun berakhirnya daya baterai menjadi tantangan, hal ini tidak berarti akhir dari misi JAXA.

Keberhasilan Jepang dalam mendaratkan pesawat ruang angkasa di bulan ini membuktikan kemampuan mereka dalam bidang teknologi luar angkasa.

Tantangan ini juga menjadi kesempatan bagi Jepang untuk semakin fokus dalam pengembangan sektor ini.

Wakil Direktur Jenderal ISAS JAXA, Masaki Fujimoto, menyatakan bahwa mendarat di bulan merupakan tantangan yang sangat sulit.

Ia berharap bahwa keberhasilan ini akan menginspirasi anak-anak di masa depan untuk mengatasi proyek-proyek yang menantang dan mengejar ambisi baru.

Kesuksesan Jepang dalam mendaratkan pesawat ruang angkasa di bulan ini tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi mereka, tetapi juga semangat dan tekad untuk terus mengembangkan eksplorasi ruang angkasa.

Jepang telah menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing dengan negara-negara lain yang telah lebih dulu mencapai kesuksesan serupa.

Keberhasilan ini menjadi langkah maju yang penting bagi Jepang dalam eksplorasi luar angkasa dan membuka potensi baru untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa depan.