Berita

Google hingga Apple Lakukan PHK, Ribuan Karyawan Terdampak

224
Google hingga Apple Lakukan PHK, Ribuan Karyawan Terdampak

Betang.id – Tren PHK di kalangan perusahaan-perusahaan teknologi raksasa seperti Google, Apple, dan Amazon tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

Pada bulan April 2024, lebih dari 20.000 karyawan harus mengucapkan selamat tinggal pada pekerjaan mereka karena perusahaan tempat mereka bekerja melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

Google, yang sebelumnya telah melakukan pemecatan terhadap karyawan yang bekerja di berbagai tim, termasuk proyek-proyek besar seperti Flutter, Python, dan Dart, masih saja melanjutkan aksinya.

Melalui pernyataan yang dilansir oleh TechCrunch pada Senin (6/5/2024), Google menjelaskan bahwa PHK tersebut merupakan bagian dari reorganisasi dan aktivitas bisnis yang normal.

Meskipun lebih dari 20.000 karyawan terkena dampak, mereka masih dapat melamar untuk posisi lain yang terbuka di perusahaan.

Juru bicara Google, Alex Garcia-Kummert, mengungkapkan bahwa restrukturisasi tersebut dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada karyawan untuk fokus pada inovasi dan prioritas perusahaan, serta mengurangi birokrasi dan lapisan yang tidak perlu.

Tidak hanya Google, Apple juga terpaksa melakukan PHK terhadap sekitar 614 karyawan mereka.

Pemutusan hubungan kerja ini terkait dengan pembatalan proyek mobil listrik yang dikenal dengan nama “Project Titan”.

Ini merupakan PHK signifikan pertama Apple sejak pandemi pada tahun 2020, dengan karyawan yang terkena dampak bekerja di 8 fasilitas berbeda di Santa Clara.

Amazon juga tidak luput dari gelombang PHK ini, dengan dilaporkan memangkas ratusan pekerjaan di divisi komputasi awan mereka, Amazon Web Services.

Ini termasuk tim penjualan, pemasaran, dan teknologi di toko-toko fisik mereka. Tujuannya adalah untuk mengefektifkan area sasaran dan fokus pada tujuan bisnis inti.

Bukan hanya perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat yang terdampak, perusahaan teknologi pendidikan multinasional India, Byju’s, juga harus memutus hubungan kerja dengan sekitar 500 karyawan, hampir 3% dari total jumlah karyawan mereka.

Krisis pendanaan dan ketidakstabilan di kalangan investor menjadi alasan utama di balik PHK tersebut.

Perusahaan lain yang juga tidak luput dari gelombang PHK ini adalah Tesla, yang terpaksa memecat ribuan karyawan di berbagai divisi karena mengalami penjualan yang lemah.

Sedangkan Intel telah mengonfirmasi PHK terhadap sekitar 62 karyawan di kantor pusat mereka di Santa Clara, California, sebagai bagian dari reorganisasi yang dipimpin oleh Christoph Schell.

Dengan kondisi ekonomi yang tidak menentu, banyak perusahaan teknologi terlihat harus mengambil langkah-langkah drastis untuk menjaga kelangsungan bisnis mereka di masa depan.

PHK menjadi pilihan sulit yang harus diambil untuk memastikan bahwa perusahaan tetap dapat beroperasi dengan efisien dan kompetitif di tengah tantangan yang semakin ketat.

Semoga para karyawan yang terkena dampak dapat segera mendapatkan kesempatan baru dan tetap produktif dalam menghadapi masa depan yang tidak pasti ini.

Exit mobile version