Internasional

Ratusan Tentara Israel Luka, Beberapa Buta, Akibat Pertempuran Di Gaza

Avatar of Candra Wahyuda
1381
×

Ratusan Tentara Israel Luka, Beberapa Buta, Akibat Pertempuran Di Gaza

Sebarkan artikel ini
Ratusan Tentara Israel Luka, Beberapa Buta, Akibat Pertempuran Di Gaza

Betang.id – Media Israel melaporkan bahwa sekitar 100 tentara Israel mengalami luka parah, bahkan beberapa di antaranya menjadi buta, selama berlangsungnya pertempuran melawan pejuang Hamas di Jalur Gaza.

Informasi ini disampaikan oleh stasiun penyiaran Israel, KAN, yang mencatat bahwa sekitar 100 tentara Israel mengalami luka serius di mata, beberapa di antaranya bahkan kehilangan penglihatan sepenuhnya akibat pertempuran di Gaza.

Menurut laporan KAN, sejumlah tentara Israel mengalami kebutaan sebagian atau total karena ledakan yang terjadi selama pertempuran di Gaza utara. Seorang reporter dari media KAN menyatakan, “Puluhan tentara mengalami luka serius di mata, bahkan ada yang menjadi buta karena tidak menggunakan kacamata.”

Sebelumnya, dilaporkan bahwa tidak sedikit tentara Israel mengalami masalah diare selama operasi militer mereka. Pasukan Israel di Gaza juga menghadapi demam dan diare parah, yang disinyalir sebagai dampak keracunan makanan.

Media Israel melaporkan adanya peningkatan yang tidak biasa dalam kasus penyakit usus di kalangan tentara Israel. Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa banyak tentara menderita gejala keracunan makanan, termasuk diare parah dan peningkatan suhu tubuh.

Dalam konteks ini, waralaba McDonald’s di Israel mengumumkan sumbangan ribuan makanan gratis kepada pasukan Israel pada awal perang, yang kemungkinan terkontaminasi selama persiapan, transportasi, atau penyimpanan. Sumbangan ini memicu kampanye boikot di seluruh dunia sebagai respons terhadap dukungan McDonald’s terhadap pasukan Israel.

Direktur Unit Penyakit Menular di Rumah Sakit Umum Assuta di Ashdod, Tal Brosh, mengungkapkan bahwa infeksi bakteri Shigella, penyebab gastroenteritis, menyebar di kalangan tentara di selatan dan juga di antara pejuang di Gaza. Brosh menyatakan bahwa infeksi ini sangat serius dan dapat menghentikan kemampuan tentara untuk berperang, meningkatkan risiko kematian.