Nasional

Puluhan Gelombang Pengungsi Rohingya Tiba Di Aceh Dan Pidie

Avatar of Edo Wahyudi
1000
×

Puluhan Gelombang Pengungsi Rohingya Tiba Di Aceh Dan Pidie

Sebarkan artikel ini

Wapres Usul Pulau Galang Sebagai Tempat Penampungan

Puluhan Gelombang Pengungsi Rohingya Tiba Di Aceh Dan Pidie, Wapres Usul Pulau Galang Sebagai Tempat Penampungan

Betang.id – Sebanyak 135 pengungsi Rohingya kembali mendarat di Aceh Besar, di Pantai Blang Ulam, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, pada Minggu (10/12/2023), sekitar pukul 08.30 WIB. Selain itu, gelombang pengungsi juga mencapai Pidie dengan jumlah 200 orang.

Menurut Kapolsek Mesjid Raya, Aceh Besar, Ipda Rolly Yuiza Away, pengungsi ini terdiri dari anak-anak, perempuan, dan laki-laki. Saat ini, Polisi dan TNI telah melakukan langkah-langkah keamanan.

Dengan mendaratnya pengungsi Rohingya di Aceh Besar dan Pidie, ini adalah gelombang kedua belas yang mencapai Aceh. Panglima Laot Aceh, Miftach Tjut Adek, menyatakan bahwa mereka tiba pada dini hari dengan jumlah sekitar 200 orang di Desa Blang Raya, Kecamatan Muata Tiga (Laweung), Kabupaten Pidie.

Hingga saat ini, lebih dari 1.500 orang Rohingya telah tiba di Indonesia dan ditempatkan di beberapa lokasi di Pidie, Lhokseumawe, dan Sabang.

Presiden Joko Widodo mengungkapkan kekhawatiran terkait lonjakan pengungsi Rohingya yang memasuki Indonesia. Beliau menduga adanya keterlibatan jaringan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dalam arus pengungsian ini. Jokowi menyatakan bahwa pemerintah Indonesia akan bertindak tegas terhadap pelaku TPPO dan memberikan bantuan kemanusiaan sementara kepada pengungsi, dengan memprioritaskan kepentingan masyarakat lokal.

Jokowi menegaskan akan terus berkoordinasi dengan organisasi internasional untuk menangani permasalahan pengungsi Rohingya.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin membuka kemungkinan untuk menggunakan Pulau Galang, Kota Batam, Riau, sebagai tempat penempatan pengungsi Rohingya atas dasar kemanusiaan. Ma’ruf Amin menyebut bahwa Pulau Galang pernah digunakan untuk menampung pengungsi Rohingya beberapa puluh tahun lalu.

Meskipun mengakui bahwa pengungsi Rohingya perlu ditangani secara kemanusiaan, Ma’ruf Amin juga menekankan perlunya antisipasi untuk menghindari beban di masa depan. Ia menyarankan agar pemerintah tetap mempersiapkan langkah-langkah solutif agar masalah ini tidak menimbulkan beban bagi Indonesia.

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menyetujui pernyataan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan menyatakan bahwa masalah pengungsi Rohingya adalah masalah kemanusiaan yang perlu segera dicari solusinya. Abbas menekankan pentingnya memberikan bantuan kepada pengungsi, memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, minuman, tempat tinggal, dan pendidikan. Ia menilai bahwa menolak dan membiarkan mereka terkatung-katung di laut tanpa jelasnya tujuan adalah tindakan tidak manusiawi.